Islam Nusantara Teladan Peradaban
GUSYAHYA.ID – Pada saat pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2020 di Masjid Istiqlal Jakarta, Presiden Joko Widodo membuat pernyataan yang tegas bahwa Islam kita, Islam di Indonesia ini adalah Islam Nusantara. Apa yang beliau nyatakan itu kemudian menjadi gaung yang luar biasa kuat, bukan hanya di dalam negeri tapi juga di seluruh dunia internasional, sehingga Islam Nusantara menjadi salah satu ikon, salah satu wacana yang paling penting dan paling kuat di dalam pembicaraan tentang Islam Wasathiyah di seluruh dunia.
Dunia mempercayai bahwa Indonesia dengan Islam Nusantara sungguh merupakan model peradaban Islam yang layak untuk diteladani oleh masyarakat Islam di seluruh dunia.
Hal ini tentu, tidak hanya merupakan hasil dari satu pernyataan saja. Karena Presiden Joko Widodo tidak hanya membuat pernyataan, tapi beliau secara konsisten, secara teguh memelihara harmoni budaya dan peradaban Islam Nusantara ini, secara tegas menetralisir simpul-simpul potensi pengganggu dari berbagai macam pihak dan secara tegas bahkan membubarkan kelompok-kelompok yang menjadi potensi ancaman bagi Islam Nusantara.
Mungkin anda juga suka
Hal ini meyakinkan semua orang, bahwa kita memiliki keteguhan, memiliki kekuatan yang nyata untuk memelihara dan merawat peradaban ini sebagai landasan dari perjuangan kita untuk merebut masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara yang kita cintai ini.
Kita menyelenggarakan Shalawatan dan Festival Tradisi Islam Nusantara ini, karena tradisi di mana-mana sepanjang sejarah peradaban umat manusia selalu menjadi pondasi yang penting bagi bangunan strategi untuk merebut masa depan, merupakan sumber energi dari gerak maju untuk menyambut masa depan yang lebih baik untuk kita semua.
Mudah-mudahan dengan Festival ini, kita yakin bahwa di dalam tradisi Islam Nusantara itu bukan hanya terdapat elemen dan unsur budaya yang sangat bernilai, tapi di dalamnya terdapat barokah dunia akhirat yang raksasa.
Mungkin anda juga suka
Dari Banyuwangi ini sendiri saja, telah lahir satu karya agung Shalawat Badar, yang digubah oleh, pada waktu itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi yaitu Allahu Yarham KH Ali Manshur.
Shalawat Badar merupakan shalawat yang sudah maklum, sudah dibuktikan haibah dan barokahnya untuk bangsa dan negara, bukan hanya untuk Nahdlatul Ulama saja. Kita semua yakin, bahwa kita dengan barokah dari Tradisi Islam Nusantara ini Insya Allah akan berada dalam naungan pertolongan Allah subhanahu wata’ala untuk mengarungi cobaan apapun yang menghadang di depan kita.
Presiden Joko Widodo tidak pernah sejengkal pun berada jauh-jauh dari Nahdlatul Ulama. Di berbagai kesempatan, saya selalu menyatakan satu hasil survei dari berbagai lembaga yang menyatakan bahwa 59,2 % dari seluruh warga Muslim Indonesia mengaku dekat dan berafiliasi dan mengacu kepada Nahdlatul Ulama.
Mungkin anda juga suka
Saya pribadi yakin, bahwa di dalam 59,2% itu terdapat Ir H Joko Widodo. Tapi kita tidak boleh dan tidak berhak geer untuk mengklaim bahwa ini adalah Presiden Nahdlatul Ulama. Karena menurut survei juga, rakyat yang mendukung, yang tidak goyah kepercayaannya kepada Presiden Joko Widodo tidak kurang dari 77,6%. Maka saya kira sangat pantas dan tepat sekali, apabila dulu, Presiden Abdurrahman Wahid dijuluki sebagai “Pendekar Rakyat”, maka sekarang kita punya “Presiden Rakyat”.
Kita sepenuhnya percaya kepada kepemimpinan Presiden Joko Widodo di dalam terus memelihara dan menjaga keselamatan bangsa dan negara, di dalam terus memperjuangkan gerak maju Indonesia menuju masa depan yang lebih baik bagi kita semua.
Kita semua sadar, bahwa ini bukan tugas yang ringan, bahwa ada begitu banyak tantangan-tantangan besar di hadapan kita dan ini akan menjadi tugas, beban dan tanggung jawab yang berat sekali. Tetapi saya ingin sampaikan dalam kesempatan ini, bahwa kita punya jutaan-jutaan kader-kader inti Nahdlatul Ulama yang siap menyediakan pundak-pundak mereka untuk membantu memikul beban bangsa dan negara.
Kita punya puluhan juta warga dan pencinta Nahdlatul Ulama yang siap untuk terus membersamai memimpin negara, terus membersamai Presiden Joko Widodo untuk menempuh masa depan, menempuh tantangan apapun yang ada di depan kita, demi keselamatan, kesejahteraan dan kemuliaan masa depan Republik Indonesia.
*Sambutan KH Yahya Cholil Staquf dalam Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Senin (9/01/2023).
4 Comments