Ide

Tidak Manjur Uang Kembali

GUSYAHYA.ID – Tahukah kau, apa koentji sakses jualan suwuk? Ialah membingkainya sebagai pengabdian ikhlas untuk menolong orang. Jangan sekali-kali menjamin ke-manjur-annya. Ingatkan semua orang bahwa segala sesuatu datang dari Allah semata, bagi siapa saja yang sungguh-sungguh percaya.

Dengan demikian, apabila terjadi ketidakmanjuran, orang akan menyalahkan diri sendiri: bukan suwuknya yang tidak manjur tapi lemahnya keyakinan menghalangi khasiatnya.

Kiat tersebut lebih cantik ketimbang iklan “tidak manjur uang kembali”. Itu cuma bikin repot saja. Lagi pula, suwuk ‘kan bukan benda fisik seperti perkakas yang kalau tidak bisa berfungsi sebagaimana dijanjikan bisa diritur.

Baca Juga Hukum Jati

Pisau yang tidak tajam, misalnya, atau busi motor yang tidak tokcer. Barang bisa ditukar kembali dengan uang pembeliannya. Itu pun, untuk barang-barang tertentu menjadi masalah besar. Kondom, misalnya, kalau bocor yang dikembalikan apanya? Apalagi komoditi immaterial seperti suwuk itu.

Lihat saja betapa repotnya mereka yang terlanjur jualan agama sebagai senjata politik, kemudian jebulnya tidak manjur. Padahal iklannya disertai macam-macam jaminan yang sampai mentok-mentok tandasnya. Tuhan malu kalau tidak mengabulkan. Tidak ada yang menyembah Tuhan kalau kalah. Adzab Tuhan akan menimpa lawan. Dan seterusnya.

Bayangkan kalau itu semua disertai klausul “tidak manjur uang kembali”. Siapa yang disuruh ngembalikan? Tuhan?

Related Articles

One Comment

  1. Pingback: Harga Politik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button