Ide

Pasar Bebas Kata-Kata

GUSYAHYA.ID“Medsos itu pasar bebas kata-kata”, kataku, “tanpa standar apa pun. Kata tanpa embel-embel mutu ataupun martabat.

Seorang sastrawan besar sowan kepadaku untuk memohon barokah atas sejumlah karya terbarunya. Aku pun meluluskan permintaanya dengan barokah beberapa jepretan foto.

Sebelum itu, aku harus melayani keluh-kesahnya tentang dunia fana yang mandul, tidak kreatif dan bebal.

Ia pernah punya akun fesbuk tapi sudah lama membunuhnya sendiri karena terlalu sebal dengan kata-kata khalayak medsos yang sebagian besar jauh di bawah standar kesusastraan yang dapat diterima oleh tuntutan peradaban.

“Gitu itu kok ya sama nggak rumangsa”, dia mengeluh, “Masa manusia-manusia setengah buta huruf yang tidak pernah menyentuh makhluk bernama buku nekat sok kritis mengomentari posting-postinganku yang berstandar sastra adiluhung?”

Baca Juga Impor Perguruan Tinggi

Aku meringis.

“Medsos itu pasar bebas kata-kata”, kataku, “tanpa standar apa pun. Kata tanpa embel-embel mutu ataupun martabat. Pokoknya kata. Di medsos, pelacur boleh berfatwa agama, bakul serabi boleh berkampanye menggulingkan Pemerintah, tukang keruk got boleh mengumumkan gagasan-gagasan fisika…”

Medsos adalah dunia alternatif. Tempat banyak orang melahirkan diri kembali, untuk mengklaim kedudukan-kedudukan dan martabat-martabat yang tak pernah ia miliki di dunia nyata. Jangankan sekedar nama. Jenis kelamin saja boleh palsu kok.

Related Articles

One Comment

  1. Pingback: Pesan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button