Ide

Mari Mengingat Manusia

GUSYAHYA.ID – Agama diwahyukan untuk keperluan manusia. Negara didirikan untuk mengorganisasikan pengelolaan upaya-upaya memenuhi keperluan manusia. Politik itu ikhtiar manusia untuk keperluan manusia. Identitas kelompok itu sebutan penanda untuk meluweskan pergaulan dengan sesama manusia.

Hanya saja, manusia-manusia yang memegang wewenang atas suprastruktur-suprastruktur itu sering tidak ingat manusia. Bertindak demi agama, memusuhi manusia. Demi Negara, menindas manusia. Demi politik, mengakali manusia. Demi identitas kelompok, mengganasi manusia.

Bahkan yang mungkin berkehendak baik untuk “memperbaiki” keadaan manusia pun sering lupa akan keagungan, keluhuran, kemuliaan, dan —lebih-lebih lagi— kerumitan manusia. Ingin memajukan masyarakat tapi hanya mendayagunakan nalar ekonomi, itu mereduksi keutuhan manusia. Karena manusia jauh lebih mulia ketimbang sekedar ekonomi.

Baca Juga Santri Universal

Manusia punya aspirasi tentang martabat, budaya, jati diri dan kesempatan untuk mengaktualisasikannya, aspirasi tentang wajah lingkungan hidup yang menjamin kenyamanan dan kelestarian jiwa raganya, dan seterusnya.

Pertaruhan gengsi, kalkulasi kekuasaan, untung-rugi uang, mendorong manusia untuk melihat sesama manusia sebagai sekedar sumberdaya. Melalaikan darah-daging dan jiwa.

Ketika kau berpikir tentang Papua, apakah kau teringat akan manusia-manusia Papua?

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button