Ide

Masih Di Sini

Ialah teks

Tercetak tajam dan mencolok

Pada pewaris budi dan jiwanya

Senantiasa terbaca

Seperti ia pustaka

Rekaman tentang mengapa

Bendera kini

Menunjuk esok hari

Ialah segar dari fajar

Asin dari lautan

Manisnya gadis ketemu cinta

Dekapan susu bunda

Ialah raja

Menyentuh segala jadi tahta

Ialah roh

Menghidupi ruang dan waktu

Ia tidak pergi

Tak pernah

Ia tidak pergi

Baca Juga Pesan

* Puisi Gus Yahya

Related Articles

2 Comments

  1. Pingback: Getir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button